Sekilas tragedi
Pearl Harbour
Serangan Jepang di pagi
hari tanggal 7 Desember 1941 pukul 07.53 waktu Hawaii mengejutkan
Amerika Serikat, terutama pangkalan AL di Pearl Harbour. Serangan
mendadak dalam kurun waktu hampir 3 jam tersebut berhasil melumpuhkan
armada pasifik Amerika Serikat.
Hasil serangan ini ialah
rusaknya atau tenggelamnya +/- 20 kapal tempur Amerika, 188 pesawat
terbang rusak dan 2.403 korban jiwa. Di pihak Jepang, Jepang ‘hanya’
kehilangan 55 pesawat tempur dari 441 pesawat tempur yang dipakai.
Selain itu, serangan
tersebut telah membawa kepercayaan diri Jepang sebagai “pemimpin” Asia
dan kemudian menaklukkan hampir seluruh wilayah Asia Timur dan Tenggara,
yang berujung pada perang pasifik, bagian dari Perang Dunia II.
Perang Dunia II dan
Dampaknya
Dari catatan sejarah, ada
banyak kejadian yang berkorelasi terkait serangan Jepang ke Pearl
Harbour, antara lain, perubahan kebijakan luar negeri Jepang, berlanjut
dengan Perang Sino-Jepang 1937-1945, kemudian keterlibatan Amerika
Serikat di Manchuria, dan beberapa tindakan politis-strategis Amerika
Serikat yang memicu kemarahan Jepang dan menjadikan Amerika Serikat
(pangkalan AL Pearl Harbour) menjadi target utama.
Serangan Jepang ke Pearl
Harbour telah membawa Amerika Serikat dalam kancah perang Pasifik.
Sejumlah kebijakan dan proyek dikeluarkan Amerika Serikat untuk
memenangkan perang ini, seperti proyek Manhattan (proyek pengembangan
bom atom), dan sebagainya. Perang Pasifik yang berlangsung sekitar 3.5
tahun, berakhir dengan kemenangan di pihak Amerika Serikat. Dampak dari
Perang Dunia II adalah menguatnya posisi dan hegemoni Amerika Serikat di
Asia Pasifik, dan kehancuran militer-ekonomi Jepang. Selain itu, Jepang
harus “merelakan” negaranya menjadi pangkalan militer Amerika Serikat,
melalui berbagai kesepakatan bilateral yaitu, Japan-America Security
Alliance (1951-1960) dan The Treaty of Mutual
Cooperation and Security between the United States and Japan atau
disebut juga US-Japan Status of Forces Agreement
(1960-sekarang)
Terlepas dari berbagai
kontroversi tentang konspirasi Amerika Serikat dalam serangan Jepang ke
Pearl Harbour, dimana Amerika Serikat ditengarai mengetahui rencana
serangan tersebut dan membiarkan pangkalannya diserang serta
keterlibatan Bank Sentral (The Fed) dalam “menuntun” Amerika
Serikat ke perang supaya Pemerintah melakukan pinjaman, publik
Intenasional disuguhkan kedahsyatan bom atom sebagai sebuah senjata
pamungkas kala itu.
Bom Atom yang
meluluhlantakkan Hiroshima dan Nagasaki, menjadi awal cerita bom nuklir.
Dalam perkembangannya, konstelasi dunia selain dari kekuatan ekonomi
dan militer konvensional, maka kepemilikan nuklir menjadi suatu
pengangkat derajat sebuah negara, menaikkan posisi tawar, dan nilai deterrence
terhadap negara lain, seperti yang terjadi pada Korut, Iran dan
lainnya.
Sumber:
http://bit.ly/2uRQ6r
http://bit.ly/83CFTn
Tidak ada komentar:
Posting Komentar