jam


Rabu, 31 Oktober 2012

7-12-2012


Sekilas tragedi Pearl Harbour
Serangan Jepang di pagi hari tanggal 7 Desember 1941 pukul 07.53 waktu Hawaii mengejutkan Amerika Serikat, terutama pangkalan AL di Pearl Harbour. Serangan mendadak dalam kurun waktu hampir 3 jam tersebut berhasil melumpuhkan armada pasifik Amerika Serikat.
Hasil serangan ini ialah rusaknya atau tenggelamnya +/- 20 kapal tempur Amerika, 188 pesawat terbang rusak dan 2.403 korban jiwa. Di pihak Jepang, Jepang ‘hanya’ kehilangan 55 pesawat tempur dari 441 pesawat tempur yang dipakai.
Selain itu, serangan tersebut telah membawa kepercayaan diri Jepang sebagai “pemimpin” Asia dan kemudian menaklukkan hampir seluruh wilayah Asia Timur dan Tenggara, yang berujung pada perang pasifik, bagian dari Perang Dunia II.
 
Perang Dunia II dan Dampaknya
Dari catatan sejarah, ada banyak kejadian yang berkorelasi terkait serangan Jepang ke Pearl Harbour, antara lain, perubahan kebijakan luar negeri Jepang, berlanjut dengan Perang Sino-Jepang 1937-1945, kemudian keterlibatan Amerika Serikat di Manchuria, dan beberapa tindakan politis-strategis Amerika Serikat yang memicu kemarahan Jepang dan menjadikan Amerika Serikat (pangkalan AL Pearl Harbour) menjadi target utama.
Serangan Jepang ke Pearl Harbour telah membawa Amerika Serikat dalam kancah perang Pasifik. Sejumlah kebijakan dan proyek dikeluarkan Amerika Serikat untuk memenangkan perang ini, seperti proyek Manhattan (proyek pengembangan bom atom), dan sebagainya. Perang Pasifik yang berlangsung sekitar 3.5 tahun, berakhir dengan kemenangan di pihak Amerika Serikat. Dampak dari Perang Dunia II adalah menguatnya posisi dan hegemoni Amerika Serikat di Asia Pasifik, dan kehancuran militer-ekonomi Jepang. Selain itu, Jepang harus “merelakan” negaranya menjadi pangkalan militer Amerika Serikat, melalui berbagai kesepakatan bilateral yaitu, Japan-America Security Alliance (1951-1960) dan The Treaty of Mutual Cooperation and Security between the United States and Japan atau disebut juga US-Japan Status of Forces Agreement (1960-sekarang)
Terlepas dari berbagai kontroversi tentang konspirasi Amerika Serikat dalam serangan Jepang ke Pearl Harbour, dimana Amerika Serikat ditengarai mengetahui rencana serangan tersebut dan membiarkan pangkalannya diserang serta keterlibatan Bank Sentral (The Fed) dalam “menuntun” Amerika Serikat ke perang supaya Pemerintah melakukan pinjaman, publik Intenasional disuguhkan kedahsyatan bom atom sebagai sebuah senjata pamungkas kala itu.

Bom Atom yang meluluhlantakkan Hiroshima dan Nagasaki, menjadi awal cerita bom nuklir. Dalam perkembangannya, konstelasi dunia selain dari kekuatan ekonomi dan militer konvensional, maka kepemilikan nuklir menjadi suatu pengangkat derajat sebuah negara, menaikkan posisi tawar, dan nilai deterrence terhadap negara lain, seperti yang terjadi pada Korut, Iran dan lainnya.

 
Sumber:
http://bit.ly/2uRQ6r
http://bit.ly/83CFTn